Batu Bara- Curah hujan ekstrem yang melanda Kabupaten Batu Bara menyebabkan delapan dari 12 kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir, Jumat (28/11/2025).
Selain merendam permukiman hingga setinggi lutut orang dewasa, bencana hidrometeorologi ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan mengancam sektor pertanian.
Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan lokal dan banjir kiriman dari wilayah hulu di Kabupaten Simalungun, yang menyebabkan debit air sejumlah sungai di Batu Bara meningkat signifikan.
Bencana ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menimbulkan kerusakan fisik.
Data lapangan mencatat, satu unit rumah longsor milik Daniel Dedi Halomoan Siringoringo di Jalan Nirmala 3, Lingkungan 7, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, terdampak longsor. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Delapan kecamatan yang terdampak banjir meliputi Sei Balai, Talawi, Tanjung Tiram, Lima Puluh Pesisir, Datuk Lima Puluh, Air Putih, Sei Suka, dan Medang Deras.
Sektor pertanian mengalami kerugian besar:
Tanaman cabai merah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir terancam mati dan gagal panen.
Lahan tanaman padi yang baru ditanam di beberapa desa di Kecamatan Air Putih dan Sei Suka turut terendam hingga tenggelam, menimbulkan potensi kerugian ekonomi bagi petani.
Menanggapi situasi darurat ini, Bupati Batubara, Baharuddin Siagian (Bahar), mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat Batubara agar tetap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. BMKG telah menyampaikan bahwa curah hujan masih turun terus menerus dengan intensitas tinggi yang dapat mengakibatkan banjir,” ujar Bahar.
Bupati meminta masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan kejadian banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang kepada aparat desa/kelurahan atau berkoordinasi langsung dengan BPBD Batubara agar penanganan dapat dilakukan sesegera mmungkin. (Ka.Biro BB Mansyur)
