Juli 5, 2025 6:08 pm
IMG_20230912_132131

Batu Bara —- Genewstv.id

Diduga Proyek PJKA di Desa Pakam Raya Selatan (Parsel), Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara menggunakan tanah rijek.

“Untuk proyek PJKA dalam Speknya tidak ada menerima tanah rijek, dan sepanjang jalan yang sudah ditimbun akan dibongkar.” Kata Istiono Konsultan Proyek PJKA di Desa Parsel, Selasa (25/8/2023).

Menurut pantauan sejumlah wartawan dari berbagai media proyek PJKA yang beroperasi diseputaran Desa Pakam Raya Selatan melaksanakan pekerjaan penimbunan jalan menggunakan tanah rijek.

Sementara tampak jelas kalau tanah rijek tersebut sudah dipadatkan dengan menggunakan alat berat. Tanahnya merah kehitam – hitaman gembur dan banyak sampah – sampah.

Sepertinya, dilapangan tidak ada oknum yang berkompeten untuk dimintai konfirmasi dan klarifikasi terkait tanah rijek tersebut. Namun ditempat terpisah ada Konsultan proyek PJKA, bernama Istiono.

Menurut Istiono kalau proyek PJKA tidak ada menerima tanah rijek untuk menimbun jalan. Karena tapak yang akan dibuat jalan merupakan rawa – rawa, Yang seharusnya menggunakan tanah timbun yang berkualitas baik.

“Dalam Speknya PJKA tidak menerima tanah rijek. Sementara sepanjang jalan yang sudah dipadatkan dengan menggunakan tanah rijek akan dibongkar” Jelas Istiono.

Istiono melanjutkan, bahwa dirinya telah mengirimkan surat penolakan kepada pimpinan diatasnya terkait masalah tanah rijek itu. Tetapi ketika diminta memperlihatkan surat tersebut dirinya tidak dapat menunjukan.”Itu rahasia kepada pimpinan saya.” Tutupnya.

Ketika diminta pendapatnya, Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Swadaya Masyarakat Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (PC-LSM KCBI) Kabupaten Batu Bara, Agus Sitohang, mengatakan kalau tanah rijek itu buangan.

“Sudah pernah mendengar istilah barang reject atau rijek. Barang reject adalah produk yang tidak lolos saat pengecekan kualitas karena adanya beberapa cacat atau kerusakan, Sehingga dianggap tak layak jual ke publik. Demikian halnya tanah rijek.” Kata Agus.

Menurut Agus, kalau tanah rijek mempunyai sifat agak gembur dan berwarna merah kehitam – hitaman. Dengan sifat yang demikian, dirinya pesimis tanah rijek dapat memadatkan jalan proyek PJKA itu.

“Maka kalau rijek ini terus dipaksakan sebagai penimbunnya, entah bagaimana kwalitas proyek PJKA yang ada di Desa Pakam Raya Selatan tersebut.” Papar Agus Ketua PC-LSM KSBI.

Agus menilai, kalaupun ada dugaan kerugian keuangan di proyek PJKA akibat tanah rijek tersebut,itu juga merupakan kerugian bagi negara dan kerugian bagi negara itu juga kerugian kita semua.

“Oleh karenanya, kita meminta kepada pihak PJKA agar proyek yang ada di Desa Pakam Raya Selatan dan sekitarnya menjadi proyek yang berkwalitas. Karena jalan ini bukan mau digunakan 1 – 2 bulan saja.” Kata Agus mengakhiri.

(Rinto siregar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *