November 13, 2025 12:57 am
1

Batubara– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku terus memperkuat program pembinaan kepribadian. Kali ini, Lapas mendapat kunjungan istimewa dari Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Indonesia yang menyelenggarakan pelatihan mendalam bertema sentral “Hubungan Moral antara Orang Tua dan Anak” bagi sejumlah warga binaan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya bakti dan tanggung jawab, serta memperkuat fondasi moral warga binaan sebelum kembali ke masyarakat.


Materi Mendalam tentang Bakti Anak

Pelatihan yang dilaksanakan di Aula Lapas ini dipimpin oleh beberapa narasumber, dimana salah satunya yakni Ibu Supi.

Dalam sesinya yang penuh nasehat, Supi membahas tuntas mengenai peran orang tua dalam menanamkan landasan moral yang kuat pada anak, serta kewajiban anak dalam memelihara dan menunjukkan bakti kepada orang tua.

“Moralitas yang ditanamkan sejak dini adalah bekal terbaik bagi anak. Namun, bakti seorang anak adalah cerminan dari hati nurani yang tulus, terlepas dari kondisi masa lalu. Kami menekankan agar warga binaan dapat memanfaatkan waktu ini untuk merenung dan berkomitmen memperbaiki hubungan dengan orang tua, sebagai langkah awal menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Supi.

Apresiasi Kepala Lapas dan Fokus Pembinaan Karakter
Kepala Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, menyambut baik inisiatif sosial dari yayasan yang telah memberikan kontribusi tanpa biaya ini. Menurut Kalapas, materi yang disampaikan sangat relevan dan menyentuh aspek spiritual serta psikologis warga binaan.
Ini merupakan kali ketiga Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Indonesia berkunjung dengan fokus utama pada:

  • Menurunkan perilaku negatif menjadi positif.
  • Mengendalikan ego dan emosi.
  • Mengajarkan hidup lebih disiplin dan bertanggung jawab.
  • Menyadari kesalahan masa lalu melalui fokus pada pembinaan karakter.

“Pembinaan di Lapas bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga pembentukan akhlak dan karakter. Pelatihan ini adalah pondasi penting agar warga binaan dapat memperbaiki pola pikir, memperkuat moralitas, dan menumbuhkan semangat untuk menjadi pribadi yang berdaya guna ketika kembali ke tengah masyarakat,” tegas Kalapas Soetopo Berutu Kerjasama dan Harapan ke Depan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi titik balik bagi warga binaan untuk merefleksikan kembali peran mereka, baik sebagai anak maupun sebagai orang tua.

Sebagai langkah tindak lanjut dalam memaksimalkan pelatihan moralitas, Lapas Labuhan Ruku berencana melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ketua Yayasan, Erina Wongso. Diharapkan, agenda pelatihan moralitas ini dapat disetarakan dengan jenjang Pendidikan Diploma 1 (D1), menunjukkan keseriusan Lapas dalam memberikan bekal moralitas yang matang bagi warganya. (DS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *