Desember 3, 2025 2:34 am
4

Belawan- Terkait kasus lima karyawan PT Waruna Shipyard Indonesia (PT WSI) yang disuruh HRD atas perintah Mohammed Shaik Yamani selaku Manager Painting & Scaffolding. Untuk mengundurkan diri karena kedapatan merokok di ruang workshop pada jam istirahat. Adalah bentuk intimidasi bagi pekerja dan ini merupakan pelanggaran terhadap Undang – Undang Ketenagakerjaan.

Demikian dikatakan praktisi hukum Ibeng Syafruddin Rani, SH, MH saat di temui medanmerdeka.com di Belawan, Selasa (2/12/2025) siang.

Menurut Ibeng, secara umum hukum Ketenagakerjaan tidak membolehkan perusahaan menyuruh pekerja untuk mengundurkan diri ( PHK Terselubung ), tanpa melalui prosedur surat peringatan (SP) yang benar. Dan bila ingin mem PHK an pekerja harus ada alasan pelanggaran Etik kerja dan disiplin, bila tidak maka tindakan perusahaan tersebut telah melanggar hak- hak pekerja. 

” Perusahaan harus nemanggil ke lima pekerja tersebut untuk kembali bekerja. Apabila tidak diperlukan,maka perusahaan harus membayar pesangon sesuai peraturan perundangan undangan yang berlaku, “jelas ibeng.

Sementara itu Mohammed Shaik Yamani selaku Manager Painting & Scaffolding saat dihubungi medanmerdeka.com, Senin (2/12/2025) siang menyarankan untuk menjumpai pak  Erwin atau HRD perusahaan.

” Maaf bang .lewat he atau management aja….Bab laporan abg salah. Atau Sama Pak Irwin atau HR saya aja. Maaf Pak Ya. Nanti Sama management saya aja. Management Akan hubungi Bapak nanti, ” ucap Mohammed Shaik Yamani via WA.

Ketika wartawan mendatangi PT Waruna Shipyard Indonesia di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan dan bertemu dengan Kasat Scurity. Dan mengatakan tidak ada hak Mohammed Shaik Yamani untuk menyuruh wartawan untuk menemui HRD.

” Tidak ada haknya Manager Painting & Scaffolding untuk menyuruh HR menemui wartawan. Memangnya siapa dia” ucap Kasat Scurity yang mengenakan baju sapari hitam.

Pada berita sebelumnya,  pemaksaan untuk mengundurkan diri dari karyawan PT Waruna Shipyard Indonesia itu bermula pada Kamis (27/11/2025) pagi lalu. Dimana pada saat itu, cuaca sedang  hujan deras, ia bersama enam teman seprofesinya mendatangi areal workshop untuk berteduh dan ketika itu tidak ada kegiatan pekerjaan.

Setelah beberapa saat duduk di areal workshop itu.Untuk menghangatkan tubuh, mereka pun merokok. Baru beberapa kali hisap rokok, tiba-tiba Manager Painting & Scaffolding datang dan langsung memphoto mereka, sembari marah-marah dan mengatakan agar ke lima karyawan itu untuk risen (mengundurkan diri) dari pekerjaan.

Sedangkan ke lima karyawan yang dipaksa untuk mengundurkan diri antara lain
Anggiat sianifar (blasting), Riski (blasting), Gunawan Saragih (cleaning), Diki Wahyudi (cleaning), Aulia Machfud Al Husaini (cleaning). 

(Git)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *