
Senin, 09 Juni 2025— Salah satu awak media turun langsung ke lokasi untuk memantau proyek renovasi beberapa SD Negeri di Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai, yang berlangsung di tiga titik lokasi.
Sesuai ketentuan, sebelum pelaksanaan proyek dimulai, harus ada pemasangan papan nama proyek oleh pihak penerima bantuan—baik yang bersumber dari APBD maupun APBN. Papan informasi ini penting agar masyarakat mengetahui sumber anggaran, besaran dana, serta durasi pelaksanaan pekerjaan.
Namun, kenyataannya, beberapa proyek pembangunan fisik di Kecamatan Bandar Khalipah, khususnya di Desa Juhar—yaitu SD 102080 Kampung Sotul dan SD 102078 Kampung Blok Jangga—tidak memasang papan nama proyek, padahal pekerjaan telah berjalan.
Saat dikonfirmasi, salah satu pekerja yang enggan disebut namanya mengatakan, “Dari awal sampai sekarang memang belum ada pemasangan papan nama proyek. Saya tidak tahu dan belum melihatnya. Kami hanya bekerja, dan soal jumlah pagu dananya pun kami tidak tahu.”
Proyek ini pun mendapat sorotan dan tudingan sebagai “proyek siluman” karena tidak adanya transparansi informasi, terutama terkait anggaran dan rincian biaya. Hal ini memicu spekulasi di kalangan warga mengenai dugaan adanya kejanggalan dalam pengelolaan dana proyek.
Selain itu, pelaksanaan pembangunan di SD 102080 Kampung Sotul juga menimbulkan kekhawatiran. Lokasi proyek yang berada di lingkungan sekolah dinilai membahayakan keselamatan siswa. Bahan material yang dibongkar dibiarkan berserakan, termasuk benda tajam dan material lain yang berpotensi mencederai anak-anak.
Kondisi serupa terjadi di SD 102027 Tapian Nauli, di mana bangunan sekolah banyak mengalami keretakan. Seharusnya, bangunan tersebut dibongkar total, namun berdasarkan keterangan tukang yang tidak disebut namanya, hanya dilakukan perbaikan tempelan sesuai gambar dari kepala pemborong. Padahal, secara kondisi, bangunan tersebut sudah tidak layak pakai dan berpotensi membahayakan guru maupun siswa. (Sumarlin)