Juli 2, 2025 10:59 am
7

Deli Serdang – Genewstv.id
Diduga akibat Firman Hutasoit (FH) membangun parit pembatas pakai alat berat, produksi Kilang Tanah milik Yusraini menurun jauh. Lokasinya berada di Dusun II Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

“Usaha Kilang Tanah saya sangat terganggu, produksi Kilang menurun sangat jauh, karena terganggu ada gundukan dan lubang yang harus di lewati pekerja,” demikian dikatakan Yusraini, pemilik Kilang Tanah kepada awak media, Selasa (30/01/2024).

Yusraini mengatakan, pembangunan parit pembatas dimulai dari 12 Januari 2024 sampai sekarang, dan sejak itu pula produksi Kilang Tanah menurun drastis. “Kalau biasanya produksi lebih kurang 5 ton / hari, saat ini hanya bisa produksi lebih kurang 1 ton / hari,” ucap Yusraini.

Lanjut Yusraini pada 11 Januari 2024, Firman Hutasoit datang ke lahannya, lalu pada 12 Januari 2024 Firman melalui para pekerja membangun parit pembatas menggunakan alat berat, sehingga merusak tanaman Ubi dan Durian yang ada di lahan Yusraini.

“Pembangunan parit terus berlanjut, seiring itu pula tanaman di lahan saya rusak karena alat berat dioperasikan terus. Kemudian tiba-tiba FH mengaku semua jadi lahannya, lalu menurunkan orang orangnya. Dan saat itu suami saya ada di lokasi kilang, lantas orang FH tersebut berkata kita bicarakan secara kekeluargaan,” ungkap Yusraini.

Pada hal, jelas Yusraini, sebelumnya warga berinisial T, yang mengaku mengetahui batas tanah dimaksud mengatakan bangunan tersebut sudah melebihi batas tanah FH, atau sudah masuk ke tanah milik Yusraini.

“Bayangkan, dampak pembangunan parit pembatas itu sangat besar untuk keberlangsungan usaha Kilang Tanah milik saya, namun FH tidak peduli malah arogan,”ucap Yusraini.

“Sekali lagi saya katakan, bahwa produksi Kilang Tanah drastis menurun, selama ini berproduksi 5 ton / hari. Sejak kejadian itu, produksi lebih kurang hanya 1 ton / hari,” ungkap Yusraini lagi.

Yusraini kembali mengungkapkan, bahwa yang keberatan atas pembangunan parit tersebut tidak hanya dirinya, namun warga lainnya bernama Sumarno juga sama. Sumarno juga keberatan, lantaran mobil barangnya terhambat keluar masuk.

“Kalau begini terus siapa yang tahan, mau tidak mau persoalan ini dibawa ke ranah hukum, sebab Kilang Tanah itu adalah mata pencaharian dan usaha saya,” tutup Yusraini.

Terkait hal tersebut, awak media ini telah berusaha menjumpai FH ke tempatnya berdinas pada Selasa (30/01/2024) namun tidak bertemu. Menurut pegawai di kantor dinas tersebut, yang bersangkutan tidak masuk kerja.

Kemudian awak media mencoba mengkonfirmasi melalui WhatsApp, namun tidak ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

Reporter : W. Ardiansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *