
Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Umum Nagori Gurgur Sawah Satu, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun, yang melibatkan satu unit mobil angkutan penumpang. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (23/02) lalu, di mana mobil tersebut terbalik setelah menabrak tumpukan ban bekas.
IPTU. Jonni FH Sinaga SH, Kasat Lantas Polres Simalungun, menyatakan bahwa kecelakaan terjadi ketika mobil angkutan penumpang mencoba untuk mendahului kendaraan di depannya. Mobil tersebut menabrak tumpukan ban bekas, yang menyebabkan terbaliknya mobil.
Enam penumpang, terdiri dari lima pelajar, seorang mahasiswa, dan satu orang dewasa, mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tiara dan Rumah Sakit Rasyida di Kota Pematangsiantar untuk mendapatkan perawatan. Sopir mobil, Dicky Soise Sianturi (21 tahun), juga mengalami luka ringan dan menjalani perawatan jalan.
Identitas para penumpang yang terlibat dalam kecelakaan ini mencakup Jonatan Alejandro Pardede (16), Budi Arif Manurung (17), Parel Siregar (16), Stiven Sipahutar (16), Reypan Christian Purba (16), Nanda Sitompul (19), dan Biner Purba (50). Mobil angkutan penumpang tersebut, dengan nomor kendaraan PT Sinar Tani BK 1868 TAJ, sedang dalam perjalanan menuju Kota Pematangsiantar saat kecelakaan terjadi.

Kapolres Simalungun, AKBP. Choky Sentosa Meliala, SIK., SH., MH, melalui Kasat Lantas Polres Simalungun, IPTU. Jonni FH Sinaga, SH, mengimbau kepada pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas guna menghindari kecelakaan serupa di masa depan. Saat ini, kepolisian setempat sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan ini.
IPTU. Jonni FH Sinaga, SH, menekankan pentingnya keselamatan dalam berkendara, termasuk penggunaan sabuk keselamatan dan helm bagi pengendara sepeda motor. Ia juga menyampaikan upaya polisi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara berkendara yang aman melalui edukasi dan sosialisasi berkala. “Mari bersama-sama menjadikan keselamatan sebagai budaya dalam berkendara, karena kesadaran dan tindakan kolektif kita sangat berarti untuk mencegah kecelakaan di masa yang akan datang,” tutup IPTU. Jonni FH Sinaga, SH.