Juli 2, 2025 5:52 am
IMG-20221226-WA0045

Medan — Genewstv.id

Pembanguan jalan Dusun VIII yang menggunakan paving block Berjenis Bata terkesan tidak sesuai dari standarisasi yang di gunakan pihak desa untuk jalan tersebut.

Pelaksanaan pembangunan desa tersebut dinilai masyarakat Gagal Total dikarenakan jalan dengan ukuran 3,4 X 90 Meter Dan anggaran sebesar RP 55,419,000 mangkrak dikarenakan di stop oleh warga yang tidak ingin di lanjutkan pekerjaan tersebut karena tidak sesuai standar.

Dengan mendengar informasi dari masyarakat Team Media GENEWSTV Langsung menuju lokasi dan langsung mewawancarai salah seorang warga yang berinisial PHC dan memberikan keterangan kepada awak media senin 26/12/22.

“Dari awal datang batu tersebut kami sudah mulai curiga kenapa batu tersebut di susun rapi seperti batu bata yang untuk membangun rumah, namun kami biarkan sampai tukang nya bekerja setelah itu sudah siap ± 15 M kami cek batu nya patah semua jadi kami seluruh warga berkumpul dan menolak pekerjaan tersebut dilanjutkan karena percuma kami rasa belum 1 minggu sudah hancur” ujar PHC

Batu yang digunakan sangat tidak layak dan hampir seluruh batu yang di jalan tersebut patah total, dengan beban yang tidak sepadan dengan ketahanan batu tersebut, seperti Kendaraan Mobil dan Sepeda Motor yang melintas namun semua batu yang terpasang hampir seluruh nya pecah.

Beberapa hari kemudian kepala Desa pujimulyo dan sekretarisnya meninjau lokasi pembangunan tersebut dan meminta tempo 3-4 hari kepada masyarakat Dusun VIII untuk digantikan batu paving block jenis bata tersebut yang lebih kuat dan bagus.

Saat di konfirmasi team GENEWSTV di kantor Desa saat itu Ibu kepala desa sedang ada kegiatan dan di ambil alih oleh sekretaris nya yaitu Ibu Devi, ibu devi pun menjawab kita sudah komunikasi kepada masyarakat, dan paling cepat Kamis sudah dikerjakan jadi sebelum batu itu sampai di lokasi dusun VIII saya sudah Kross Cek fisik batu tersebut tidak sesuai yang saya cek sebelum nya di tempat pembelian batu tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang datang.

Di sela-sela ibu devi menjelaskan, ibu kepala desa Armada pun pulang ke kantor desa pujimulyo, dan team media pun ingin konfirmasi langsung kepada ibu kepada desa namun sangat di sayangkan beliau menolak untuk di konfirmasi dengan alasan baru pulang dari luar mau istirahat saja kata ibu kepala desa menyampaikan kepada sekretaris nya, terkesan anti dengan wartawan yang ada di lokasi tersebut.
(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *