
KAPUR IX ( SUMBAR )–Genewstv.id
Akibat penambangan batu bara yang dilakukan oleh segelintir oknum menyebabkan hancurnya fasilitas umum seperti jalan utama yang dengan susah payah di dapatkan oleh masyarakat untuk akses dari Nagari Lubuk Alai menuju Nagari Koto Lamo.
Hal ini di ungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat ( DARLIUS ) pada akun facebook nya yang menegaskan bahwa beliau tidak ikut serta dan tidak mau lagi ikut serta terkait yang nama nya batu bara, Darlius juga menyampaikan apapun yang terjadi jangan saya ikut di salahkan, ujar Darlius pada akun facebook nya.
Pada sebuah akun instagram dengan nama yuniputrianggraini93 menulis ” warga Koto Lamo Kecamatan Kapur IX, kabupaten 50 Kota, Sumbar keluhkan jalan aspal tertutp tanah liat, penyebab utamanya truk Batu Bara yang keluar masuk tambang menggunakan jalan utama menuju Nagari Koto Lamo dan mengakibatkan aktifitas warga terhalang, belum lagi truk yang antri di sepanjang jalan mengakibatkan kemacetan, sampai saat ini tidak ada tindakan dari pihak yang bertanggung jawab ” tulisnya di akun.
Awak media ini mengkonfirmasi kepada Wali Nagari Koto Lamo ( Lisman ) perihal adanya aktifitas penambangan batu bara di wilayah nya, Wali Nagari mengatakan ” bahwa terkait adanya penambangan batu bara saya tidak tau siapa dan perusahaan apa yang menambang, tentang status perizinan nya juga saya tidak tau karena mereka tidak pernah ke Kantor Wali Nagari untuk koordinasi dan juga kepada masyarakat mereka juga pernah sosialisasi kan perihal mereka menambang, pada intinya mereka lewat belakang ” Ujar Wali Nagari.
Mayoritas masyarakat juga mengeluhkan aktifitas tambang yang seolah olah mereka menganggap di Nagari Koto Lamo ini sudah tidak ada lagi orang yang mendiaminya, mereka menambang mengandalkan kekuatan oknum ninik mamak dan juga bekingan dari oknum aparat, ” ucap warga “.
Saat di tanya kepada warga perihal adanya keterlibatan oknum aparat mereka mengatakan ” informasinya dari anggota yon zipur pak, karena sebelum mereka menambang beberapa oknum berseragam tentara sering bolak balik masuk ke kampung ini, tetapi benar apa tidak nya mereka aparat kami tidak tau pak ” lanjut warga lagi “.
Diharapkan kepada penegak hukum dan juga instansi terkait lain nya untuk menertibkan aksi penambangan yang di duga illegal ini, karena jika dibiarkan akan merusak ekosistem alam dan juga menjadi pemicu konflik di dalam Nagari, karena informasi yang di dapati awak media ini masyarakat sudah terpecah akibat aktifitas penambangan, ada yang mendapatkan keuntungan namun lebih banyak lagi yang di rugikan, karena lokasi mereka menambang belum tahu status nya kepunyaan siapa dan juga perizinan mereka masih belum jelas. jangan hanya karena ingin menunjuk kan kehebatan masyarakat dan alam yang menjadi rusak.
—bersambung—
firman—genewstv.id