GENEWS.TV-AKBP Hendro Sukmono, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya, mengonfirmasi bahwa polisi masih aktif dalam menyelidiki kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di wilayah tambak di Jalan Raya Sukolilo Kasih, Surabaya, Jawa Timur.
Hingga Rabu (20/3), tim penyidik telah memeriksa tujuh individu sebagai saksi, termasuk orang-orang dekat dan keluarga korban.
“Kami sudah memeriksa tujuh saksi. Penyelidikan masih terus berlanjut,” ujar AKBP Hendro Sukmono.
Dilansir dari Instagram resmi Satreskrim Surabaya (@satreskrim_polrestabessby), setelah kejadian tersebut, Polsek Sukolilo yang didukung oleh Sat Reskrim Polrestabes Surabaya langsung melakukan investigasi.
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan intensif, tim Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mendapatkan petunjuk terkait identitas pelaku. Sebuah tim pengejaran segera dibentuk karena diduga pelaku telah melarikan diri ke luar kota di Jawa Timur.
Satreskrim Polrestabes Surabaya telah memberikan peringatan melalui akun Instagram resmi mereka agar pelaku segera menyerahkan diri sebelum dikejar oleh tim kepolisian.
“KAMI MENYERAHKAN DIRI ATAU AKAN KAMI JEMPUT,” tulis akun @satreskrim_polrestabessby, Jumat (22/3).
Sebelumnya, Agus Prayitno, kakak korban, menjelaskan bahwa adiknya adalah sosok yang pendiam dan biasanya menghabiskan waktu di tambak untuk mencari kepiting liar, dengan rutinitas berangkat sekitar pukul 17.00 dan kembali pada pagi hari.
“Saudara saya ini orang yang pendiam. Dia tidak akan marah kecuali ada yang mengganggu. Dia juga dikenal baik di lingkungan sekitar,” kata Agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa adiknya sering beraktivitas di tambak untuk mencari kepiting liar dan memiliki masalah dengan seorang teman sesama pencari kepiting sebulan sebelum kejadian tersebut.
“Saya mendengar dari temannya. Saya telah melaporkan hal ini kepada polisi. Kemungkinan besar, temannya berasal dari Pasuruan,” katanya.
Agus mengungkapkan kecurigaannya bahwa kematian adiknya mungkin direncanakan, mengingat tubuh korban ditemukan dengan luka serius dari senjata tajam di area vital tubuhnya.
“Saya menduga ini direncanakan. Ada banyak luka, seperti bekas serangan dengan celurit, tetapi tidak sampai sepuluh luka. Sungguh kejam,” ujarnya.