Juli 2, 2025 7:24 am
3

PADANGSIDIMPUAN- HARAPAN SURAT TANDA PENERIMAAN LAPORAN (STPL) DARI POLRES PADANG SIDEMPUAN DI PROSES DENGAN CEPAT DAN PROFISIONAL. Bapak Pendeta RIO HALOMOAN GULTOM (60) yang akrab di panggil Bapak GEMBALA RIO HALOMOAN oleh jemaat GPdI Bukit sion beralamat Dusun ll (Dua) TangsiManunggang Desa Labuan Rasoki Kec Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara Menyampaikan Kepada wartawan media online GENEWS TV terkait dan kronologi terjadinya aksi pelemparan Rumah pendeta( (PASTORY) dan GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI) bukit Sion Desa Labuan rasoki.


Aksi pelemparan terjadi tanggal 5 Maret 2024 sekitar jam 03-00 WIB (subuh) sekelompok orang laki laki mengendarai sepeda motor tepat persis berhenti di depan pintu gerbang gereja GPdI Bukit sion , dengan adanya keributan suara sepeda motor saya selaku pendeta Gereja bukit Sion terbangun bersama istri saya DURMAIDA SITORUS (59) dan mencari celah lubang papan Rumah dan melihat mereka dengan sejumlah orang, sudah berkumpul di depan pintu gerbang depan Gereja, namun tidak berselang lama jumlah mereka makin bertambah banyak, dan pada saat itu mereka berteriak keras dengan nada volome yg keras.


Disaat mereka terus berteriak saya melihat Ajis Tampubolon memasuki halaman Gereja GPdI Bukit sion dengan membuka paksa pintu gerbang depan Gereja bukit Sion.
Setelah itu Ajis Tampubolon bersama teman teman nya menggedor pintu rumah saya dengan sekuat tenaga nya dan salah satu teman Ajis berteriak nada lantang dan keras,supaya Pendeta membukakan pintu rumah nya dan disambut dengan suara yg keras juga oleh Si Ajis Tampubolon dengan mengatakan kepada Bapak pendeta dari depan pintu luar Rumah dan berkata’ saya Ajis Tampubolon..! orang sibaganding mau bertamu kerumah Bapak Pendeta dan saya menjawab dari dalam rumah dan mengatakan ini bukan jam untuk bertamu karena jam ini adalah jam istirahat (tidur).


Tetapi Ajis Tampubolon tetap berteriak supaya pintu Rumah dibukakan,setelah itu saya melihat Ajis Tampubolon mengambil batu, seiring itu juga saya melihat teman Ajis Tampubolon yang bersama Saidi Pasaribu langsung melemparkan batu ke Gereja GPdI yang bertepatan di samping Rumah PASTORY. seiring pelemparan itu , teman teman si Ajis, yang lain semakin brutal ikut melempari Rumah dan atap rumah saya ,sambil teriak kata kasar , tak hanya itu terdengar juga ucapan kata kalimat ‘ keluar kau pendeta biar ku bunuh kau’. Bakar pendeta dan Rumahnya kita habisi aja.


Karena mendengar adanya pengancaman pembunuhan dan pembakaran Rumah saya serta pelemparan batu semakin parah dan brutal, Saya mengajak istri dan anak saya lari dan keluar lewat jendela kamar belakang rumah.


Setelah keluar kami bertiga berlari di kegelapan kebun sawit agar tidak terlihat oleh mereka, yang kebetulan kebun itu berada dibelakang rumah saya. Akibat dari aksi sekelompok orang orang pelemparan itu , rumah pendeta mengalami kerusakan dan jendela kaca depan Gereja GPdI bukit Sion Desa Labuan Rasoki Pecah dan satu unit kendaraan (mobil) antar jemput jemaat penyot (rusak) dampak terkena lemparan batu.


Setelah hari sudah terang pada saat itu juga Hari Selasa tanggal 5 Maret 2024 ,sekitar jam 11-00wib pagi Saya Pendeta Rio Halomoan beserta jemaat Saya Melaporkan Kasus peristiwa kejadian ini Ke Polres Padangsidimpuan dengan nomor Laporan : STTLP/B/31/III/2024/SPKT/POLRES PADANGSIDIMPUAN POLDA SUMATERA UTARA


Hampir sudah sebulan kejadian ini sudah berlalu sampai saat ini saya(Pendeta Rio Halomoan Gultom) tetap takut,was was dan trauma Bersama istri dan anak saya ,karena hingga sampai saat ini belum ada tanggapan yang pasti dari penyidik. POLRES PADANGSIDIMPUAN hanya mengirim surat perkembangan pelaporan saja Saya berharap Kepada Bapak Kapolres dan penyidik dapat memproses kasus ini dengan cepat dan professional ungkap nya..(Jerri Manalu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *