
Tebing Tinggi – Genewstv Warga Kelurahan Satria, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, menyampaikan keluhan keras terhadap aktivitas lalu lintas truk bertonase besar yang setiap hari melintasi Jalan Batubara selama bertahun-tahun.Mereka menyebut kendaraan roda 6 hingga roda 22 secara rutin masuk ke jalan tersebut, yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi kendaraan berat.
Muatan truk yang disebut membawa besi dan material berat lainnya ini dianggap telah menyebabkan berbagai kerusakan dan gangguan. Di antaranya, jalan rusak parah, kemacetan harian, kabel listrik dan telekomunikasi sering terputus akibat tersangkut kendaraan, hingga polusi debu yang masuk ke rumah-rumah warga.
“Kami sudah lapor ke Dishub, tapi hanya mendapat himbauan. Tidak ada tindak lanjut tegas. Truk-truk masih bebas melintas seperti biasa,” ujar Genkbekade, salah satu warga, pada Kamis (8/5).

Warga merasa keberadaan truk-truk tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan. Mereka menilai pemerintah kota, khususnya Dinas Perhubungan, belum menunjukkan sikap yang tegas terhadap pelanggaran ini.
“Kalau memang ada aturan soal tonase dan klasifikasi jalan, kenapa tidak ditegakkan? Kami ini warga, bukan penghalang pembangunan. Tapi kami punya hak atas lingkungan yang aman dan nyaman,” tambahnya.

Mereka juga menyayangkan kesan bahwa pemerintah bersikap lunak terhadap pelaku usaha yang melanggar. “Jangan sampai pemerintah dianggap lebih takut pada pengusaha daripada pada penderitaan rakyatnya,” ucap warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Perhubungan atau instansi terkait soal langkah konkret yang akan diambil.

Warga mengaku akan terus bersuara dan mencari saluran yang lebih luas agar masalah ini mendapat perhatian serius dari pemerintah.
(HeHa)