BELAWAN- Kurangnya pengawasan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Belawan mengakibatkan dermaga Industri Kimia Dasar (IKD) 2 Ringkai Belawan dipenuhi tumpahan batubara, bahkan banyak batu bara tersebut masuk kedalam laut.
Pemandangan tumpahan batubara yang tengah dibongkar di Kade 2 dermaga Pelabuhan Belawan terjadi pada Kamis (29/08/2024) siang. Saat itu, kapal pengangkut batubara PROGRESS SABANG 88 tengah melakukan aktifitas pemuatan batu bara ke dalam truk truk pengangkut menggunakan Beko.
Pihak KSOP Utama Belawan yang seharusnya mengawasi aktifitas tersebut dinilai lemah dan mengakibatkan banyak batu bara yang tumpah ke areal dermaga. Bahkan, batubara masuk kedalam laut.
Tak hanya sekali, pada Kamis (22/08/2024), lalu kapal tongkang LMN 329 yang juga sandar di IKD 2 dengan muatan kurang lebih 9600 Tonase
Batubara melakukan hal yang sama. Beko yang memindahkan batubara kedalam truk pengangkut terlihat kurang berhati hati dalam melakukan pekerjaannya.
PBM PIS seharusnya mengikuti ketentuan K3 saat melakukan bongkaran batubara. Terpal biru yang seharusnya menutupi seluruh badan kapal hanya terlihat setengah.
Tak terlihat upaya KSOP untuk mengantisipasi agar pencemaran laut tidak terjadi. Sebagaimana diketahui, batubara berdampak tak baik bagi lingkungan sekitar, selain dapat mencemari udara, zat karbon dan besi Sulfida yang terkandung dalam batubara dapat mengubah kondisi air laut. Akibatnya, ekosistem laut bisa terganggu dan binatang binatang kecil yang berada dalam laut bisa berpindah tempat.
Pihak KSOP yang paling bertanggung jawab dalam pengawasan aktifitas bongkar muat di dermaga Pelabuhan Belawan belum menjawab pesan singkat para wartawan. (Gito)