Desember 6, 2024 3:42 pm

Jakarta — Peristiwa berdarah 27 Juli 1996 yang dikenal Peristiwa Kudatuli adalah peristiwa pemaksaan kehendak dan otoriter Soeharto terhadap PDI dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.

Soeharto ketakutan atas terpilihnya Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum DPP PDI, Dan orde baru dibawah komando Soeharto merekayasa dan memaksakan kehendak agar Suryadi menjadi ketua umum DPP PDI
Sehingga dipaksakan agar kantor DPP PDI jln Diponegoro diambil alih secara paksa dan terjadilah peristiwa berdarah 27 Juli 1996

Relawan Padamu Negeri dibawah kepemimpinan Albert Soekanta sebagai ketua umum yg juga kader senior PDI Pro Mega dan PDI Perjuangan turut berpartisipasi dan menghadiri acara peringatan 27 Juli 1996 di kantor DPP PDI Perjuangan.

Hari ini tgl 21 Juli 2022 DPP PDI Perjuangan mengadakan acara Refleksi 26 THN peristiwa 27 juli dengan acara Sarasehan dan diskusi publik.
Thema Mengenang 26 thn tragedi 27 Juli 1996 dan upaya penyelesaian kasus.
Pembicaranya Dr Ribka Tjiptaning,Trimedia Panjaitan,Jacobus Mayong padang,Dwi Ria Latifah,Hj Tumbuh Saraswati,Aswi Marwan Adam dan Moderator Fernando Sidabutar

Albert Soekanta menceritakan pengalamannya selama berjuang dan ikut mendirikan PDI Pro Mega dan PDI Perjuangan dikurun waktu 1996 SD 1999.
Dimana rumah kita yg dijadikan kantor DPD PDI Pro Mega Sumatera Utara dan diawasi penuh oleh Kodam 1 Bukit Barisan.
Terasa otoriter yg dilakukan oleh orde baru ucap Albert Soekanta menuturkan pengalamannya selaku kader dan ikut mendirikan PDI PRO Mega 1996.

Pada Sarasehan dan diskusi publik yg diadakan oleh DPP PDI Perjuangan pembicaranya salah satu adalah Ribka Tjiptaning (Mbak Ning)
Mbak meminta kepada Komnas HAM dan pemerintah agar pelaku peristiwa berdarah 27 Juli 1996 dapat diungkapkan dan dapat dibawa ke ranah hukum.

Relawan padamu negeri sebanyak 25 orng dengan pakaian seragam mengikuti acara sarasehan dan diskusi publik dalam acara peringatan tragedi berdarah 27 Juli 1996.
Bahkan beberapa orng relawan Padamu Negeri dari Depok juga hadir.
Adapun nama2 Relawan Padamu Negeri yg hadir adalah Natalia,.Yazid,Fitryanti,Eva,Lusinta,Shelvy,Astiti,.Liisna,Gunarsih,Mayestin Maya,Surnia,.Anastasya,Dewi kurniawati ,Nggoli stefani,Dian,jeannie,Dwi,Lina
Yunita,Alimin Ginting,Wendi Dinata Ginting

Habib Haidar Smith penasehat Relawan Padamu Negeri menambahkan bahwa sepahit apapun sejarah Demokrasi kita perlu kita ketahui untuk menjadi pelajaran dalam penegakan Demokrasi Indonesia

Sarasehan dan diskusi publik ini penting dilaksanakan agar kita dapat menceritakan kepada anak cucu sejarah kelam demokrasi kita dan bagaimana kejamnya otoritian orde baru pada waktu itu ucap Alimin Ginting penasehat Relawan Padamu Negeri kepada wartawan kita. (Red)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *